STUNTING (PERAWAKAN PENDEK)
PENGERTIAN STUNTING
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak
balita akibat dari kekurangan gizi dalam jangka panjang atau infeksi berulang
sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
BAGAIMANA MENGETAHUI ANAK STUNTING ?
Dengan
mengukur tinggi badan anak dan membandingkan tinggi badan anak dengan standar
WHO.
Balita
pendek adalah balita dengan status gizi yang berdasarkan panjang atau tinggi
badan menurut umurnya bila dibandingkan dengan standar baku WHO - MGRS (Multicentre
Growth Reference Study) tahun 2005, nilai z-scorenya kurang dari -2SD dan dikategorikan
sangat pendek jika nilai z-scorenya kurang dari -3SD.
APA PENYEBAB STUNTING ?
•
Asupan
Gizi
Kurangnya asupan gizi sejak dalam kandungan sampai usia
2 tahun (1000 HPK).
•
Keadaan Kesehatan
Usia balita yang rentan terhadap
penyakit infeksi atau
adanya infeksi yang berulang.
•
Berat
Badan Lahir
Ibu
hamil dengan KEK berisiko melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR).
DAMPAK STUNTING
1. Jangka Pendek
§
Perkembangan
terhambat.
§
Penurunan
fungsi kognitif (kecerdasan).
§
Penurunan
fungsi kekebalan tubuh.
2. Jangka Panjang
§
Pada
masa dewasa, risiko tinggi timbul penyakit degeneratif
ü
Diabetes,
kegemukan, penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, stroke, dan disabilitas
pada usia tua.
§
Rendahnya
produktivitas ekonomi
ü
Rata
– rata kehilangan 22% dari pendapatan tahunan di masa dewasa.
UPAYA PENANGGULANGAN STUNTING
1.
Pada Ibu Hamil
Ø
Pemberian
makanan tambahan pada ibu hamil untuk mengatasi kekurangan energi dan protein
kronis.
Ø
Program
untuk mengatasi kekurangan zat besi dan asam folat.
Ø
Program
untuk mengatasi kekurangan iodium.
Ø
Pemberian
obat cacing untuk menanggulangi kecacingan pada ibu hamil.
Ø
Program
untuk melindungi ibu hamil dari Malaria.
2. Pada Ibu Menyusui dan Bayi 0 – 6 bulan
Ø
Persalinan
ditolong bidan atau dokter terlatih, begitu bayi lahir melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan pemberian ASI Jolong (kolostrum).
Ø
Bayi sampai dengan usia 6 bulan diberi Air Susu Ibu
(ASI) saja (ASI Eksklusif).
Ø
Imunisasi
dasar, pantau tumbuh kembang secara rutin setiap bulan, dan penanganan bayi
sakit secara tepat.
3. Bayi
berusia 6 bulan sampai dengan 2 tahun
Ø
Mendorong
penerusan pemberian ASI hingga usia 23 bulan didampingi oleh pemberian MP – ASI.
Ø
Menyediakan
obat cacing.
Ø
Menyediakan
suplementasi zink.
Ø
Melakukan
fortifikasi zat besi ke dalam makanan.
Ø
Memberikan
perlindungan terhadap malaria.
Ø
Memberikan
imunisasi lengkap.
Ø
Melakukan
pencegahan dan pengobatan diare.
4. Memantau
pertumbuhan Balita di posyandu merupakan upaya yang sangat strategis untuk mendeteksi
dini terjadinya gangguan pertumbuhan.
5. Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) harus diupayakan oleh setiap rumah tangga
termasuk meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi, serta
menjaga kebersihan lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar