Sinusitis
yang disebabkan oleh gigi yang berlubang
Sinusitis
adalah istilah kedokteran untuk infeksi sinus, yaitu rongga yang berisi udara
yang letaknya dalam rongga kepala di sekitar hidung. Setiap sinus tersebut
berhubungan dengan hidung untuk pertukaran udara dan sekresi (ingus hidung dan
sinus dilapisi selaput lendir yang berhubungan satu sama lain. Infeksi atau
peradangan sinus umumnya terjadi sebagai kelanjutan infeksi hidung. Setiap
kondisi dalam hidung yang menghambat aliran keluar cairan hidung cenderung
menyebabkan infeksi dari sinus. Seperti adanya infeksi virus, bakteri atau
benda asing penyebab alergi dapat menimbulkan pembengkakan selaput lendir
hidung dan hal yang sama juga terjadi pada sinus sehingga menutup hubungan
antara sinus dan hidung.
Di sekitar
rongga hidung terdapat empat sinus yaitu sinus maksilaris (terletak di pipi),
sinus etmoidalis (kedua mata), sinus frontalis (terletak di dahi) dan sinus
sfenoidalis (terletak di belakang dahi)
Sinusitis
bisa terjadi pada masing-masing sinus tersebut tetapi yang paling sering
terkena adalah sinus maksilaris, hal ini disebabkan sinus maksila adalah sinus
yang terbesar dan dasarnya mempunyai hubungan dengan dasar akar gigi, sehingga
dapat berasal dari infeksi gigi. Sinusitis maksilaris lebih disebabkan oleh
masalah gigi atau disebut dengan sinusitis dentogen. Ini merupakan peradangan
pada sinus maksilaris yang berasal dari infeksi gigi. Penyebabnya karena ada
gigi ganggren (rusak/luka) pada sisi yang sama dengan sinus.
Sinus
merupakan rongga atau ruang udara yang berada di tulang muka. Rongga ini
bersambung ke hidung melalui saluran yang sangat kecil. Biasanya lendir
dihasilkan oleh rongga ini setiap masa dan disalirkan kedalam hidung. Lantai
sinus / bagian bawah sinus berada tepat di atas atap gigi
Salah satu
penyebab dari sinusitis adalah infeksi pada gigi graham atas, dimana akar dari
gigi graham atas terkadang sampai pada bagian rongga sinus, sehingga bila
terjadi infeksi pada gigi tersebut maka infeksi dapat menjalar pada rongga
sinus tersebut
Lalu, apa itu
abses? Abses merupakan suatu penyakit infeksi yang ditandai adanya rongga yang
berisi nanah (pus) dalam jaringan yang sakit akibat infeksi bakteri. Jadi,
abses itu adalah bagian daging yang berlubang (berongga) yang di dalamnya ada
nanahnya. Jika ada di dalam mulut, berarti gusi kita yang bernanah.
Jika gusi
kita terluka atau berlubang, maka sebagian makanan akan masuk ke dalam celah
atau lubang gusi tersebut. Karena ada benda asing dalam daging kita, maka tubuh
kita akan menolak benda asing tersebut dan mengeluarkan enzim yang berfungsi
untuk membunuh bakteri. Karena adanya bakteri, maka bagian yang berlubang
tersebut akan membusuk dan terjadi infeksi. Setela terjadi infeksi, maka akan
terjadi peradangan pada gusi dan akhirnya menyebabkan sakit gigi.
Jika
peradangan ini dibiarkan, maka bisa menimbulkan infeksi dan dapat menyebabkan
peradangan serius, seperti pembengkakan, nanah, dan rasa sakit yang berlangsung
lama. Nyeri pada gigi yang terinfeksi akan terasa seperti berdenyut-denyut dan
sangat menyiksa! Bahkan, sering juga ditemukan nyeri menjalar hingga ke
telinga, rahang, dan leher pada sisi gigi yang sakit.
Untuk
menghindarinya, biasakan membersihkan gigi setelah makan dengan cara menyikat
gigi, berkumur dengan mouthwash, dan membersihkan sela-sela gigi dengan benang
gigi atau dental floss. Yang pasti, pelan-pelan dalam menyikat gigi dan hindari
makan makanan yang keras yang bisa menyebabkan gusi luka atau berlubang.
gigi yang
bolong dan bahkan sampai membusuk memang dibutuhkan penanganan dikarenakan juga
dapat menimbulkan infeksi pada sekitar seperti gigi sekitarnya, tulang rahang,
atau penjalaran infeksi melalui pembuluh darah dimana salah satu risiko yang
ditakutkan adalah terjadinya tetanus dan infeksi pada jantung.
dimana bila
terjadi penumpukan lendir dalam rongga sinus akan mengakibatkan sinusitis
perjalanan
sinusitis dentogen ini dimulai dari kerusakan gigi akibat gigi yang tidak
dirawat dengan baik sehingga mengakibatkan terjadinya infeksi. Infeksi yang
tidak ditangani menyebabkan penyebaran infeksi, dan sinus maksilaris merupakan
salah satu tempat penyebaran karena letaknya sedikit di atas gigi. Bila tak
ditemukan penyebab keluhan sinusitis saat pasien yang datang ke dokter
THT, maka dokter THT akan merujuk pasien ke dokter gigi. Sebaliknya bila pasien
datang dengan keluhan pusing dan hidung buntu ke dokter gigi, maka dokter gigi
juga akan merujuk pasien ke dokter THT.
Salah satu
cara untuk menyembuhkan sinusitis yang berasal dari gigi adalah merawat gigi
yang berlubang tersebut
Untuk
menghindari sinusitis maksilaris kita rajin membersihkan gigi dengan baik.
Melakukan kontrol gigi rutin setiap 6 bulan. Melakukan perawatan gigi dengan
baik, tambal yang berlubang. Dan yang terakhir adalah mengubah gaya hidup dan
kebiasaan yang memicu terjadinya sinusitis seperti udara malam, konsumsi rokok,
kopi.
Sumber dari Kegiatan PKRS
drg.Tika Prana Pramita Sp.KG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar