Kamis, 08 Maret 2018


Sinusitis yang disebabkan oleh gigi yang berlubang

       Sinusitis adalah istilah kedokteran untuk infeksi sinus, yaitu rongga yang berisi udara yang letaknya dalam rongga kepala di sekitar hidung. Setiap sinus tersebut berhubungan dengan hidung untuk pertukaran udara dan sekresi (ingus hidung dan sinus dilapisi selaput lendir yang berhubungan satu sama lain. Infeksi atau peradangan sinus umumnya terjadi sebagai kelanjutan infeksi hidung. Setiap kondisi dalam hidung yang menghambat aliran keluar cairan hidung cenderung menyebabkan infeksi dari sinus. Seperti adanya infeksi virus, bakteri atau benda asing penyebab alergi dapat menimbulkan pembengkakan selaput lendir hidung dan hal yang sama juga terjadi pada sinus sehingga menutup hubungan antara sinus dan hidung.
Di sekitar rongga hidung terdapat empat sinus yaitu sinus maksilaris (terletak di pipi), sinus etmoidalis (kedua mata), sinus frontalis (terletak di dahi) dan sinus sfenoidalis (terletak di belakang dahi)
Sinusitis bisa terjadi pada masing-masing sinus tersebut tetapi yang paling sering terkena adalah sinus maksilaris, hal ini disebabkan sinus maksila adalah sinus yang terbesar dan dasarnya mempunyai hubungan dengan dasar akar gigi, sehingga dapat berasal dari infeksi gigi. Sinusitis maksilaris lebih disebabkan oleh masalah gigi atau disebut dengan sinusitis dentogen. Ini merupakan peradangan pada sinus maksilaris yang berasal dari infeksi gigi. Penyebabnya karena ada gigi ganggren (rusak/luka) pada sisi yang sama dengan sinus.
Sinus merupakan rongga atau ruang udara yang berada di tulang muka. Rongga ini bersambung ke hidung melalui saluran yang sangat kecil. Biasanya lendir dihasilkan oleh rongga ini setiap masa dan disalirkan kedalam hidung. Lantai sinus / bagian bawah sinus berada tepat di atas atap gigi
Salah satu penyebab dari sinusitis adalah infeksi pada gigi graham atas, dimana akar dari gigi graham atas terkadang sampai pada bagian rongga sinus, sehingga bila terjadi infeksi pada gigi tersebut maka infeksi dapat menjalar pada rongga sinus tersebut
Lalu, apa itu abses? Abses merupakan suatu penyakit infeksi yang ditandai adanya rongga yang berisi nanah (pus) dalam jaringan yang sakit akibat infeksi bakteri. Jadi, abses itu adalah bagian daging yang berlubang (berongga) yang di dalamnya ada nanahnya. Jika ada di dalam mulut, berarti gusi kita yang bernanah.
Jika gusi kita terluka atau berlubang, maka sebagian makanan akan masuk ke dalam celah atau lubang gusi tersebut. Karena ada benda asing dalam daging kita, maka tubuh kita akan menolak benda asing tersebut dan mengeluarkan enzim yang berfungsi untuk membunuh bakteri. Karena adanya bakteri, maka bagian yang berlubang tersebut akan membusuk dan terjadi infeksi. Setela terjadi infeksi, maka akan terjadi peradangan pada gusi dan akhirnya menyebabkan sakit gigi.
Jika peradangan ini dibiarkan, maka bisa menimbulkan infeksi dan dapat menyebabkan peradangan serius, seperti pembengkakan, nanah, dan rasa sakit yang berlangsung lama. Nyeri pada gigi yang terinfeksi akan terasa seperti berdenyut-denyut dan sangat menyiksa! Bahkan, sering juga ditemukan nyeri menjalar hingga ke telinga, rahang, dan leher pada sisi gigi yang sakit.
Untuk menghindarinya, biasakan membersihkan gigi setelah makan dengan cara menyikat gigi, berkumur dengan mouthwash, dan membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi atau dental floss. Yang pasti, pelan-pelan dalam menyikat gigi dan hindari makan makanan yang keras yang bisa menyebabkan gusi luka atau berlubang.
gigi yang bolong dan bahkan sampai membusuk memang dibutuhkan penanganan dikarenakan juga dapat menimbulkan infeksi pada sekitar seperti gigi sekitarnya, tulang rahang, atau penjalaran infeksi melalui pembuluh darah dimana salah satu risiko yang ditakutkan adalah terjadinya tetanus dan infeksi pada jantung.
dimana bila terjadi penumpukan lendir dalam rongga sinus akan mengakibatkan sinusitis
perjalanan sinusitis dentogen ini dimulai dari kerusakan gigi akibat gigi yang tidak dirawat dengan baik sehingga mengakibatkan terjadinya infeksi. Infeksi yang tidak ditangani menyebabkan penyebaran infeksi, dan sinus maksilaris merupakan salah satu tempat penyebaran karena letaknya sedikit di atas gigi. Bila tak ditemukan penyebab keluhan sinusitis saat  pasien yang datang ke dokter THT, maka dokter THT akan merujuk pasien ke dokter gigi. Sebaliknya bila pasien datang dengan keluhan pusing dan hidung buntu ke dokter gigi, maka dokter gigi juga akan merujuk pasien ke dokter THT.
Salah satu cara untuk menyembuhkan sinusitis yang berasal dari gigi adalah merawat gigi yang berlubang tersebut

Untuk menghindari sinusitis maksilaris kita rajin membersihkan gigi dengan baik. Melakukan kontrol gigi rutin setiap 6 bulan. Melakukan perawatan gigi dengan baik, tambal yang berlubang. Dan yang terakhir adalah mengubah gaya hidup dan kebiasaan yang memicu terjadinya sinusitis seperti udara malam, konsumsi rokok, kopi.


                                                                                Sumber dari Kegiatan PKRS
                                                                                      drg.Tika Prana Pramita Sp.KG