DIFTERI
PENYAKIT
DIFTERI
Difteri
adalah suatu infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri penghasil racun Corynebacterium
Diphtheriae.
Lebih sering menyerang anak – anak. Bakteri ini, biasanya menyerang saluran
pernafasan, terutama laring, amandel, dan tenggorokan. Tetapi tak jarang
toxinnya juga menyerang kulit dan bahkan menyebabkan kerusakan saraf dan
jantung.
·
Kuman
Corynebacterium Diphtheriae.
·
Batang
gram positif.
·
Tidak
berspora dan kapsul.
·
Infeksi
oleh kuman tidak invasive.
·
Mengeluarkan
toxin, yaitu exotoxin.
·
Toxin
difteri, efek patoligik sakit.
·
Tiga
tipe varian, yaitu tipe mitis, tipe intermedius dan tipe gravis.
CARA
PENULARAN
·
Sumber
manusia sakit atau carier.
·
Kontak
mel pernapasan/droplet infection.
·
Benda
atau makanan yang terkontaminasi.
·
Masa
inkubasi 2 – 5 hari.
·
Masa
penularan penderita 2 – 4 minggu sejak masa inkubasi.
·
Masa
penularan carier 6 bulan bakteri berkembang biak pada permukaan mukosa mulut
atau tenggorokan radang.
CIRI
KHAS
1.
Pembengkakan
darah tenggorokan.
2.
Radang
lokal dimana pembuluh darah melebar.
3. Terbentuk membran putih keabu – abuan.
Membran ini sukar diangkat dan mudah berdarah.
4. Di bawah membran ini, bersarang kuman
difteri dan kuman – kuman ini mengeluarkan exotoxin yang memberikan gejala –
gejala miyocarditis.
GEJALA
PENYAKIT
1.
Panas
lebih dari 38oC.
2.
Ada
pseudomembran bisa di pharynx, larynx atau tonsil.
3.
Sakit
waktu menelan.
4. Leher membengkak seperti leher sapi
disebabkan karena pembengkakan kelenjar leher.
GEJALA
DAN KOMPLIKASI
v
Diawali
dengan nyeri tenggorokan ringan dan nyeri menelan.
v
Pada
anak tak jarang diikuti demam, mual, muntah, menggigil dan sakit kepala.
v
Pembengkakan
kelenjar getah bening di leher sering terjadi.
v Biasanya bakteri berkembang biak pada
atau di sekitar permukaan selaput lendir mulut atau tenggorokan dan menyebabkan
peradangan.
v Bila bakteri sampai ke hidung, hidung
akan meler.
v Peradangan bisa menyebar dari
tenggorokan ke pita suara dan menyebabkan pembengkakan sehingga saluran udara
menyempit dan terjadi gangguan pernafasan.
v Bakteri ini ditularkan melalui percikan
ludah dari batuk penderita atau benda maupun makanan yang telah terkontaminasi
oleh bakteri.
v Ketika telah masuk dalam tubuh, bakteri
melepaskan toksin atau racun.
v Toksin ini akan menyebar melalui darah
dan bisa menyebabkan kerusakan jaringan di seluruh tubuh terutama jantung dan
saraf.
v Pada serangan difteri berat akan
ditemukan pseudomembran, yaitu lapisan selaput yang terdiri dari sel darah
putih yang mati, bakteri dan bahan lainnya, di dekat amandel dan bagian
tenggorokan yang lain.
v Membran ini tidak mudah robek dan
berwarna abu – abu.
v Jika membran dilepaskan secara paksa,
maka lapisan lendir di bawahnya akan berdarah.
v Membran inilah penyebab penyempitan
saluran udara atau secara tiba – tiba bisa terlepas dan menyumbat saluran udara
sehingga anak mengalami kesulitan bernafas.
v Berdasarkan gejala dan ditemukannya
membran inilah diagnosis ditegakkan.
v Dilakukan pemeriksaan terhadap lendir di
tenggorokan dan dibuat biakan di laboratorium.
v Untuk melihat kelainan jantung yang
terjadi akibat penyakit ini dilakukan pemeriksaan dengan EKG.
v Komplikasi yang terjadi, antara lain
kerusakan jantung yang bisa berlanjut menjadi gagal jantung.
v Kerusakan sistem saraf berupa kelumpuhan
saraf penyebab gerakan tak terkoordinasi.
PENCEGAHAN
DAN PENGOBATAN
Ø Di negara berkembang, difteri acap
menjadi penyebab kematian pada anak – anak.
Ø Beruntungnya, dekade terakhir telah
dikembangkan vaksin difteri (DPT) yang menjadi imunisasi wajib pada anak.
Ø Sayangnya, kekebalan hanya diperoleh
selama 10 tahun setelah imunisasi sehingga orang dewasa sebaiknya menjalani
vaksinasi booster (DT) setiap 10 tahun sekali.
Ø Penderita difteri sebaiknya dirawat di
RS, di unit perawatan intensif.
Ø Akan diberi suntikan antitoksin dan
mendapatkan pemantauan ketat terhadap sistem pernafasan dan jantung.
Ø Untuk melenyapkan bakteri, diberikan
antibiotik, pemulihan difteri yang berat akan berlangsung perlahan.
Ø Biasanya anak tidak boleh terlalu banyak
bergerak karena kelelahan bisa melukai jantung yang meradang.